That's why I choose Nutritionist
By Fitria Nurrahmawati March 25, 2015 Story of My LifeIlmu Gizi. jurusan yang menjadi pilihanku saat ini untuk membawaku bertemu dengan jodoh, karir, dan rezeki "kenapa milih ilmu gizi...
Ilmu Gizi. jurusan yang menjadi pilihanku saat ini untuk membawaku bertemu dengan jodoh, karir, dan rezeki
"kenapa milih ilmu gizi kan udah di teknik kimia, meskipun D3 kan tetep prospeknya bagus?" banyak yang tanya tentang itu, mulai orang tua, tante, om, saudara, sampai temen temen.
terkadang, statement mereka malah lebih menyakitkan "mau jadi apa kamu kerja di ilmu gizi, jadi tukang masak di rumah sakit?, sayang banget kamu masuk ilmu gizi, padahal bisa lebih dari itu" kalo udah ada yang bilang gitu, rasanya pengen teriak dan bales kayak gini "hei, I'm nutritionist, not chef. aku yang ngurus jumlah kalori yang dibutuhkan dan itu gak harus selalu di dapur"
why? karena aku tidak nyaman. mungkin itu adalah jawaban yang paling tepat menggambarkan keadaan saat itu.
Hei, stop! jangan berpikir kalo aku pindah ke ilmu gizi gara-gara aku tidak kuat dengan pengkaderan yang ada. oke , emang sih pengaderan disana cukup lama dan melelahkan, tapi gak gara-gara itu juga aku pindah kawan. I'm strong woman . Let's be positive thinking :)
"gak kuat sama mata kuliahnya ya?" "matkulnya sulit sulit kah?" jawabannya gak juga. selama dua semester, aku mampu ngikutin pelajarannya. IP.ku juga cukup bagus. mungkin bukan yang terbaik, tapi diatas 3,5 bukankah cukup menggambarkan kalo aku mampu melalui dua semester itu?
setelah hampir dua semester aku kuliah di ilmu gizi, akhirnya aku dapat jawaban kenapa aku gak nyaman. jawabannya sederhana. karena tidak ada rasa suka . I don't have passion. mungkin ada yang berpendapat kalo passion itu bisa dibangun. emang bener bisa di bangun, tapi butuh banyak hal untuk membangun passion itu, mulai dari lingkungan sampai kemauan dari diri sendiri. ketika dosen masuk dan jelasin tentang prospek kerja teknik kimia, dilema mulai muncul. "mampu kah aku disitu? aku mau kerja apa? kamu bisa ta kalo kerja berhubungan sama alat-alat kayak gitu?"
pada akhirnya, semua berakhir pada rasa suka. bagaimana cara kita mengembangkan rasa suka atau mungkin mematikannya.
memilih sebuah jurusan untuk masa depan itu gampang-gampang susah. jadi usahakan buat bener-bener mantap dan sesuai dengan kepribadian dan kemauan kita.
Sampai bertemu di masa depan :)