L’arch D’ Triomphe ala Kediri

By January 19, 2015

Jika mendengar nama L’arch D’ Triomphe, apa yang terpikirkan di benak Anda? Perancis? Kejayaan? Kemakmuran? Anda benar. Semua itu merupakan nilai-nilai yang terefleksikan dari Monumen Kejayaan di Perancis tersebut. Namun jika monumen yang serupa ada di Kediri, apakah yang terpikir di benak Anda?


Ya, Monumen Kediri yang bentuknya menyerupai L’arch D’ Triomphe yang ada di Perancis tersebut berdiri megah di tengah-tengah persimpangan Lima Gumul – Kediri yang menjadi tiang pancang pengembangan kawasan Simpang Lima Gumul menjadi kawasan kota baru di Kabupaten Kediri. Bedanya, Monumen ini memiliki sentuhan tradisi yang kental karena sesuai desain awalnya, Monumen Kediri dibangun dengan membawa spirit berdirinya Kabupaten Kediri sehingga monumen ini diposisikan tepat di tengah jalur lima jalan arah Pare, Kediri, Plosoklaten, Pesantren, dan Menang.

Monumen yang memiliki luas bangunan 804 meter persegi, ditumpu tiga tangga  setinggi 3 meter dari dasar pura, dan tinggi 25 meter sehingga jika kita berada di atap monumen dapat kita saksikan keseluruhan panorama Kediri dari atas dan proyeksi pengembangan kawasan perdagangan ini yang secara keseluruhan seluas 37 hektar. Di sisi-sisi Monumen Kediri terpahat relief-relief tentang sejarah Kediri hingga kesenian dan kebudayaan yang ada sekarang. Angka luas dan tinggi monumen juga mencerminkan tanggal, bulan, dan tahun hari jadi Kabupaten Kediri, 25 Maret 804 Masehi.

Monumen Kediri yang terletak di Simpang Lima Gumul ini merupakan ikon Kabupaten Kediri. Lokasi yang hanya berjarak 2 kilometer dari pusat pemerintahan Kabupaten Kediri dan proyeksi menjadi kota baru dan pusat perdagangan Jawa Timur bagian barat (Central Business District) sudah mulai melengkapi diri dengan convention hall dan serbaguna, bank daerah, terminal bus antar kota dan MPU, dan sarana rekreasi megah Waterpark Gumul Paradise Island. 

Kawasan ini juga tak pernah sepi pengunjung di malam hari dengan bersantai di area monumen ataupun menikmati kuliner tradisional yang dijual di pedagang kaki lima yang berjejer di area Pasar Tugu. Pada hari Sabtu dan Minggu pagi kawasan ini ramai oleh pengunjung yang berolahraga di jogging track, rekreasi bersama keluarga, dan juga menikmati ramainya Pasar Sabtu Minggu (TUGU).

Perencanaan ke depan, kawasan ini akan dilengkapi oleh hotel, mall, pertokoan,  pusat grosir, pertokoan dan pusat produk-produk unggulan dan cinderamata. Sedangkan di area monumen segera digunakan sebagai mini market, gedung pertemuan, cafetaria, dan Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan.

You Might Also Like

0 komentar

Fitria Nurrahmawati. Powered by Blogger.