Praktek Food Belief di Indonesia
Food belief di Indonesia lebih dikenal dengan mitos terhadap suatu makanan yang apabila dimakan akan membawa pengaruh baik. Mitos adalah satu cerita, pendapat atau anggapan dalam sebuah kebudayaan yang dianggap mempunyai kebenaran mengenai suatu perkara yang pernah berlaku pada suatu masa dahulu, yang kebenarannya belum tentu benar adanya. Begitu luasnya suatu mitos beredar di mayarakat sehingga masyarakat tidak menyadari bahwa informasi yang diterimanya itu tidak benar. Karena begitu kuatnya keyakinan masyarakat terhadap suatu mitos tentang suatu hal, sehingga memengaruhi perilaku masyarakat.
Di Indonesia, mitos kehamilan yang berkaitan dengan makanan cukup banyak beredar di masyarakat. Tradisi tersebut sangat kuat diterapkan oleh masyarakat. Beberapa mitos bahkan dipercaya sebagai amanat atau pesan dari nenek moyang yang jika tidak ditaati akan menimbulkan dampak atau karma yang tidak menyenangkan. Berikut adalah beberapa praktik food belief di Indonesia :
AIR KELAPA
Minum air kelapa dapat mempercepat persalinan dan menyuburkan rambut bayi. Belum ada penelitan yang membuktikan mitos ini karena lancarnya persalinan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Selain itu, air kelapa juga tidak berkaitan dengan kesuburan rambut pada bayi. Air kelapa hijau mengandung banyak elektrolit sehingga akan menyehatkan dan tetap bugar.
MADU
Pemberian madu
Madu diberikan pada bayi di suku Sasak sesaat setelah bayi dilahirkan. Ini dikarenakan ASI belum keluar. Mereka melakukan ini meniru orang tua dan mertua mereka. Praktik ini dilakukan bertujuan agar bayi setelah dewasa menjadi manis budi pekertinya murah senyum dan ramah sehingga disenangi oleh banyak orang. Selain itu, diharapkan pemberian madu dapat menghilangkan segala penyakit yang ada dalam perut bayi yang dibawa dari dalam kandungan.
KENYAMEN (KELAPA MUDA)
Kelapa muda biasanya diberikan kepada bayi setelah bayi diberi minum madu. Namun, orang Bali yang tinggal di Nusa Tenggara Barat, bayi lahir langsung diberi kelapa muda, bukan madu. Tujuan diberikannaya kelapa muda pada bayi adalah karena ASI belum keluar. Menurut penduduk, kelapa muda dapat menjadikan bayi pintar. Selain itu, kelapa muda memiliki khasiat mendinginkan perut bayi sehingga kotoran yang pertama dari perut bayi dapat segera keluar. Kotoran tersebut diberi nama tai nyale. Jika tai nyale telah keluar, makan pemberian kelapa muda dihentikan. Hal ini pertanda bahwa bayi boleh diberi makanan lain, seperti pisang, nasi, atau bubur tepung beras.
PUNTIK (PISANG)
Pemberian pisang bertujuan agar bayi menjadi kenyang, tidak sering menangis, dan pada malam hari bayi dapat tidur pulas. Selain itu, penduduk percaya bahwa pemberian pisang akan menjadikan mata bayi tidak cepat rabun dan tidak cepat ubanan ketika dewasa
NASI
Pemberian nasi pada bayi dilakukan agar badan bayi menajdi gemuk dan padat. Menurut para nenek, pemberian nasi ini dapat membuat pertumbuhan tulang bayi menjadi kuat. Para ibu bisanya memberikan nasi dengan dicampur sedikit garam atau pisang. Hal ini bertujuan agar rasa nasi menjadi enak dan gurih atau manis sehingga bayi mau menelan nasi.
DAFTAR PUSTAKA
Kasniyah, Naniek. 1995. Pendekatan Kualitatif: Kebiasaan dan Kepercayaan Pemberian Makanan Padat Dini Pendamping ASI kepada Bayi pada Orang Sasak di Daerah Nusa Tenggara Barat. Humaniora II hal. 38-44
0 komentar