Goodbye 2018 : The end .

By March 03, 2020

Do you remember in my previous post I write 'the end'?
I said the end but it’s really not the end. 
I will continue my story. check this out ...

Setelah selesai yudisium sambal nunggu ijazah dan transkrip keluar sebagai salah satu syarat kerja, akhirnya saya memutuskan untuk menjadi enumerator salah satu penelitian dosen di madura. Lokasinya cukup terpencil (just my opinion). Namanya desa Modung Kabupaten Bangkalan. Kalo mau ke desa ini itu harus lewati gunung turuni lembah, haha enggak segitunya kok. Tapi emang lokasinya cukup jauh dari jalan utama, jauh dari indomaret atau alfamart. 

Hampir satu bulan aku sama tim penelitian tinggal disini. I think it’s about 9-10 members. Jadi penelitian nya itu food record dimana harus turun langsung ke targetnya untuk nimbangin makanannya. Sasarannya balita jadi lebih mudah untuk mantau makanannya, gak sekompleks makanan orang dewasa. Food record ini dilakuin beberapa kali jadi emang diharuskan stay di lokasi itu, berbaur jadi masyarakat local. Alhamdulillah nya dapat rumah yang ada ranjangnya, tempatnya luas, makanan sudah disediakan, dan paling penting airnya cukup. For me, water is very important. Susah kalo gak ada air, buat mandi terbatas, cuci terbatas, semua serba terbatas, sedangkan aku to do my stuff, I really need enough water, not too much but enough.



Di tengah-tengah penelitian yang melelahkan but menyenangkan, terbitlah drama uji kompetensi. Sebagai lulusan sarjana gizi, mulai tahun 2018 kami diwajibkan memiliki sertifikat kompetensi nutritionist. Dan malangnya kami adalah lulusan pertama yang diwajibkan untuk ikut uji kompetensi. Sertifikat kompetensi ini nantinya digunakan untuk mengurus surat tanda registrasi atau STR yang wajib dimiliki oleh tenaga kesehatan. Kompleks sekali administrasinya karena disibukkan dengan penelitian dan tingginya tingkat malas, akhirnya sampai deket hari H uji kompetensi gak ada persiapan apa-apa. Okay I know it’s bad so jangan ditiru yaa! 



Karena ada briefing sebelum uji kompetensi, akhirnya H-1 ujian aku udah di Surabaya dong. Harapannya setelah di Surabaya bisa belajar system SKS, tapi dikarenakan kelelahan fisik yang berlebih didukung dengan rasa malas dan tingginya godaan dari lingkungan luar (okay aku tahu ini cuman alas an), akhirnya gak sempet belajar lagi. Pagi hari H ujian, baru sempet baca-baca dikit dan di kampus dengerin temen2 belajar. Dengan bermodal doa dan hasil dengerin dosen selama 4 tahun, akhirnya saya masuk ruang ujian. Dug dug dug. Alhamdulillah soalnya ternyata jauh dari ekspektasi jadi lebih ke penerapan ilmu yang udah kita dapet, jadi berusaha untuk recall apapun yang udah didapet selama kuliah. And this test turned out well. Alhamdulillah I got a good score 80.6 from 100. I think its not bad but it also not the best. Just so so. Tapi kalo diliat dari behind the scene nya, I should be really grateful for this score.

Setelah penelitian selesai, 2 atau 3 hari setelahnya, aku langsung terbang ke Bali untuk ikut konferensi. Jadi berawal dari pengen liburan ke Bali, akhirnya coba apply paper ke conference. Alhamdulillah paper diterima meskipun cuman poster presentation. selain biaya konferensi yang dibiayain abi, untuk akomodasi mulai dari hotel, transport, dll include oleh2, aku pake uang pribadi hasil dari penelitian ikut dosen itu. I don’t know why but I feel so happy because it’s my first time I traveled using my own money. 


Actually, ini itu lebih ke liburan berkedok konferensi, tapi aku bener bener dengerin presentasinya kok. From this conference, I learned a lot how to present my research in front of public and of course communicate with other researcher.  Bener bener beda dari dunia kampus. Unforgettable pokoknya. Well balik lagi ke liburannya yaa, hoho. Jadi berangkat ke Bali hari selasa naik pesawat dan sendiri. Jadi temen temen aku berangkat duluan dan aku ambil penerbangan yang lebih siang. Because this is my first flight, I felt so happy. Teralu excited bahkan. Jadi emang aku sebelumnya gak pernah naik pesawat, mau kemana coba, saudara di jawa timur semua yang automatically gak perlu naik pesawat kalo kesana, haha. Kalo diinget-inget kayaknya bakal panjang banget cerita tentang Bali. Jadi aku bakal post terpisah yaa

Singkat cerita setelah pulang dari Bali, banyak hal harus dilakuin salah satunya preparing for wisudaa. Nah untuk cerita wisuda bakal dipost terpisah juga.

So that’s all for today.

Note : I think I lost my photos with my teammate when I was in Madura. so, I am sorry if I share not so related photos but still related, wkwk. As you know, I post my 2K18 story in 2020. Haha. Anyway happy new year 2020 (although it’s February guys). To be known, my 2k19 was really ups and downs. So wait for my story yaa!!! 

You Might Also Like

1 komentar

  1. Did you realize there's a 12 word sentence you can say to your man... that will induce deep feelings of love and impulsive appeal for you buried inside his chest?

    That's because hidden in these 12 words is a "secret signal" that fuels a man's impulse to love, worship and guard you with his entire heart...

    12 Words Will Fuel A Man's Desire Response

    This impulse is so built-in to a man's brain that it will drive him to work harder than before to do his best at looking after your relationship.

    Matter of fact, triggering this all-powerful impulse is so important to having the best ever relationship with your man that once you send your man one of these "Secret Signals"...

    ...You'll soon find him open his heart and mind to you in a way he never experienced before and he'll perceive you as the only woman in the galaxy who has ever truly appealed to him.

    ReplyDelete

Fitria Nurrahmawati. Powered by Blogger.