Food Taboo in Makassar, Indonesia : Pantangan Makan di Makassar

By March 16, 2016

Masyarakat Makassar, terutama ibu hamil, memiliki pantangan tersendiri untuk mengonsumsi suatu makanan. Menurut mereka, ada beberapa makanan yang dipercaya masyarakat tidak baik bagi ibu hamil. Salah satu makanan pantangan bagi ibu hamil adalah konsumsi buah nanas. Konsumsi nanas dapat menyebabkan keguguran karena akan menyebabkan panas pada janin yang ada di perut ibu sehingga mengakibatkan keguguran. Mereka melakukan pantangan tersebut karena pengaruh dari orang tua terdahulu dan budaya setempat.


Sebenarnya, nanas mengandung banyak vitamin C dan beberapa nutrisi lain yang dibutuhkan oleh tubuh. Konsumsi nanas dalam batas yang wajar tidak menggangu proses kehamilan. Tetapi, konsumsi berlebihan tidak dianjurkan pada ibu hamil. Hal ini dikarenakan akan menyebabkan kontraksi dini yang akan berakibat pada keguguran.

Berdasarkan penelitian Dadang (2007), selama masa kehamilan, ibu hamil di Makassar tidak mengonsumsi jantung pisang. Mereka beranggapan bahwa mengonsumsi jantung pisang akan membuat badan ibu sakit dan jika anak telah lahir, anak tersebut akan sakit. Selain itu, mereka juga takut jika anak akan hangus, takut ari-ari anak mengumpul seperti jantung pisang, dan bayi sulit keluar saat melahirkan. 


Kepercayaan tersebut bertentangan dengan kandungan zat gizi yang ada di jantung pisang. Jantung pisang mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral (fosfor, kalsium, zat besi), vitamin (beta karoten (pro vitamin A), Vitamin B1, vitamin C) dan serat. Zat gizi tersebut dapat mencukupi kebutuhan gizi ibu hamil.

Selain tidak mengonsumsi jantung pisang, ibu hamil di Makassar juga pantang terhadap buah papaya. Hal ini dikarenakan bayi akan sulit keluar, sakit saat proses melahirkan, dan terlalu keras saat melahirkan. Selain itu, mereka beranggapan badan ibu akan sakit, terutama pada bagian perut, anak yang dikandung akan ikut sakit, dan ibu akan merasa sakit sampai proses melahirkan. Sebenarnya, konsumsi papaya pada ibu hamil trimester 3 akan memudahkan ibu untuk proses defekasi (buang air besar). Hal ini dikarenakan papaya mengandung serat yang baik untuk proses pencernaan.


Konsumsi air kelapa pada saat hamil akan menyebabkan bayi terkena influenza di dalam kandungan. Selain itu, konsumsi cumi-cumi akan menyebabkan kulit anak akan berwarna hitam, gurita akan menyebabkan anak mirip gurita, kepiting menyebabkan bayi sulit keluar, sedangkan ikan pari menyebabkan anak yang dilahirkan menjadi lemah.


Makanan pantangan dari golongan hewani (udang, cumi dan ikan pari) termasuk makanan yang mengandung zat besi golongan heme, yaitu zat besi yang berasal dari hemoglobin dan mioglobin. Zat besi pada pangan hewani lebih tinggi penyerapannya yaitu 20-30%, sedangkan dari sumber nabati hanya 1-6%. Selain mengandung zat besi, makanan tersebut juga tinggi protein. Kedua zat gizi tersebut sangat dibutuhkan oleh ibu hamil.


Ibu hamil di Makassar tidak mengonsumsi cabai karena mereka takut bayi yang dikandung akan merasa panas. Selain itu, mereka menganggap konsumsi cabai dapat menyebabkan anak sakit mata dan ibu menderita sariawan parah.


Ibu hamil perlu memerhatikan kesehatan dirinya agar tidak menimbulkan kesulitan dan kesakitan yang akan membahayakan ibu dan janin yang dikandung. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan yang bergizi, membatasi aktifitas. Contohnya, tidak melakukan pekerjaan yang berat saat hamil karena dapat mengganggu bayi yang dikandung. Meskipun beberapa ibu hamil menyadari pentingnya kebutuhan terhadap suatu makanan, tetapi karena adanya ikatan budaya, ibu hamil dipaksa untuk melakukan pantangan-pantangan tersebut.

You Might Also Like

1 komentar

Fitria Nurrahmawati. Powered by Blogger.