Pribadi Juara, Siapa Takut

By March 17, 2016

Beberapa minggu terakhir, Universitas Airlangga Surabaya telah mendapat berita membanggakan. Universitas Airlangga Surabaya khususnya program studi S1 Ilmu Gizi mampu meraih juara I kompetisi poster dan juara III lomba Karya Tulis Ilmiah dalam acara Scifi-Neutron yang diadakan di Universitas Gajah Mada, dan lomba-lomba lainnya. Lomba-lomba tersebut tentunya membawa beberapa kontingen dari Fakultas Kesehatan Masyarakat. 

Bagi sebagian orang, mereka telah dianggap memiliki pribadi juara. Pada kenyataannya, juara tidak selalu berarti memenangkan suatu kompetisi atau lomba. Seseorang dapat dikatakan menjadi juara jika mereka berhasil mengatasi kesulitan atau masalah yang mereka hadapi dengan baik. Makna juara seperti ini yang kurang dipahami sebagian orang sehingga membuatnya berambisi untuk memenangkan suatu kompetisi atau lomba secara tidak sehat. Untuk menjadi seorang juara dibutuhkan semangat dari dalam diri untuk menjadi seseorang yang lebih baik dari sebelumnya. Jika semangat itu tidak ada, maka kita telah menghambat kesuksesan kita dan dapat dikatakan tidak mempunyai mental juara. 


Mempunyai mental juara bukan merupakan hal yang mudah. Perlu adanya pembiasaan yang di mulai dari sekarang untuk mempunyai mental juara. Menghargai keberhasilan-keberhasilan kecil yang kita lakukan merupakan langkah awal untuk menjadi pribadi juara. Hal tersebut mampu menjadi motivasi seseorang untuk selangkah lebih maju dari sebelumnya. Selain itu, dengan berani mengambil resiko dan tidak berhenti di zona nyaman juga mampu membuat seseorang memiliki mental juara.

Seseorang akan berusaha untuk menyelesaikan tantangan dan masalah yang dihadapinya dengan baik dan mandiri. Seseorang dengan pribadi juara akan mampu untuk menerima kegagalan dan kekalahan. Bagi mereka, kegagalan dan kekalahan bukan menjadi titik akhir untuk usaha yang dilakukannya, tetapi menjadi titik awal untuk menjadi sukses. Mereka mampu bangkit dari kegagalan tersebut dan mengatasi ketidakberhasilannya.


Seseorang dengan pribadi juara tidak boleh memiliki sifat individualis. Mereka harus mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Seseorang yang mampu menghargai hal-hal kecil yang dilakukannya akan lebih mudah untuk menghargai orang lain. Sifat mandiri sangat diperlukan untuk menjadi pribadi juara, akan tetapi kita tidak boleh melupakan hakikat manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam beberapa hal yang mereka lakukan.

Pada dasarnya, pribadi juara mampu dibentuk atau dilatih oleh siapapun. Pelatihan tersebut bertujuan untuk membentuk seseorang agar mampu memanejemen dirinya dengan baik. Seseorang yang mampu memanajemen dirinya dengan baik akan mampu menentukan skala prioritas ketika terjadi hal secara bersamaan untuk dirinya, mampu untuk berbicara di depan umum, dan kemampuan-kemampuan lainnya.

Pribadi juara sangat dibutuhkan pada saat ini. Seseorang dengan pribadi juara yang memiliki sifat bersemangat, bertanggung jawab dan jujur akan mampu bersaing secara sehat dengan masyarakat dunia. Selain itu, dengan mampu menjawab dan mengatasi segala tantangan yang ada, kedudukan kita di mata mereka akan lebih dipertimbangkan.


Mari kita sebagai mahasiswa berlomba-lomba membawa almamater ke yang lebih baik. Oleh karena itu, jangan takut untuk menjadi juara karena setiap orang mampu menjadi juara asalkan mau berusaha.

You Might Also Like

1 komentar

Fitria Nurrahmawati. Powered by Blogger.