Anemia : defisiensi sel darah merah

By November 23, 2014 ,


Anemia ialah suatu keadaan yang menggambarkan kadar hemoglobin atau jumlah eritrosit dalam darah kurang dari nilai standar (normal). Ukuran hemoglobin normal, yaitu Laki-laki sehat mempunyai Hb: 14 gram – 18 gram dan Wanita sehat mempunyai Hb: 12 gram – 16 gram. Berdasarkan tingkat anemia, Kadar Hb 10 gram-8 gram disebut anemia ringan, Kadar Hb 8 gram-5 gram disebut anemia sedang, dan Kadar Hb kurang dari 5 gram disebut anemia berat.

Penyebab Anemia :

1.      kekurangan zat besi
2.      pendarahan usus
3.      pendarahan
4.      genetic
5.      kekurangan vitamin B12
6.      kekurangan asam folat
7.      gangguan sumsum tulang.
8.      Kurang gizi (malnutrisi)
9.      Malabsorpsi
10.  Penyakit – penyakit kronik: TBC, Paru-paru, cacing usus, malaria, infeksi cacing tambang, disentri dan lain-lain.

Jenis anemia
1.      Aplastic anemia terjadi bila sel yang memproduksi butir darah merah (pada sumsum tulang belakang) tidak berfungsi baik. Hal ini dapat terjadi karena infeksi virus, radiasi, kemoterapi, atau sebagai dampak dari penggunaan obat tertentu.
2.      Haemolytic anemia, yang terjadi ketika sel darah merah hancur secara dini, lebih cepat dari kemampuan tubuh untuk memperbaruinya. Penyebab haemolytic anemia ini bermacam-macam, bisa bawaan seperti thalasemia sickle cell anemia. Pada kasus lain, seperti misalnya reaksi atas infeksi atau obat-obatan tertentu, sel darah merah dirusak oleh antibodi tubuh.

Gejala Anemia
1.      Kelelahan, mudah lelah bila berolahraga
2.      sulit konsentrasi, atau mudah lupa.
3.      Warna kulit dan bagian putih kornea mata tampak kekuning-kuningan
4.      nyeri tulang
5.      kelopak mata, wajah, ujung jari dan bibir biasanya tampak pucat dan gelisah
6.      kadang-kadang sesak
7.      kepala terasa melayang, pandangan sering berkunang-kunang terutama dari keadaan duduk kemudian berdiri.
8.      Anemia berat dapat menyebabkan stroke atau serangan jantung
9.      kurang nafsu makan
10.  sakit kepala

Pencegahan
Anemia dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan asupan zat besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Zat besi terdapat pada daging (terutama daging merah) seperti sapi dan sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam dan kangkung, buncis, kacang polong, serta kacang-kacangan. Perlu diketahui bahwa zat besi yang terdapat pada daging lebih mudah diserap tubuh daripada zat besi pada sayuran atau pada makanan olahan seperti sereal yang diperkuat dengan zat besi.

Pengobatan
1.      mengonsumsi suplemen besi untuk memulihkan kekurangan sel darah merah
2.      mengonsumsi vitamin B12
3.      transfusi darah (untuk penderita anemia akut)
Selain itu, Anemia dapat diobati dengan obat-obatan tradisional sebagai berikut:
1.      Cuci bersih 50 buah buni yang telah matang, 2 jari asam kawak, dan ¾ jari rimpang kunyit.Tumbuk semua bahan hingga halus. Tambahkan setengah cangkir air dan 1 sendok makan madu, lalu aduk sampai rata, peras, dan saring. Pemakaian : minum 2-3 kali sehari
2.      Cuci bersih15-30 gram jombang (herba segar), lalurebus atau ditumbuk. Setelah itu peras. Jika diperlukan, bisa ditambahkan air perasan jeruk nipis untuk memperbaiki rasa. Pemakaian : Minum setiap hari sampai sembuh.
3.      Cuci bersih 5 gramjahe merah kering, iris, kemudian rebus dengan 5 gelas air matang hingga tersisa 3 gelas saja. Pemakaian : Minum 3 kali sehari. Masing-masing 1gelas.

You Might Also Like

0 komentar

Fitria Nurrahmawati. Powered by Blogger.