Pelawak Penyelamat Bumi

By November 23, 2014

Ada apa dengan tanggal 22 April? Pertanyaan itu akan muncul di benak kita ketika ada seseorang yang bertanya tentang tanggal tersebut. Mungkin sebagian dari kita akan berpikir bahwa tidak ada yang istimewa dengan tanggal tersebut. Pendapat itu salah. Pada hari itu, kita memperingati Earthday. Biasanya, kita memperingatinya dengan cara mematikan lampu secara serentak selama satu jam. Tidak hanya itu, sebagian orang memperingatinya dengan cara mengadakan tanam seribu pohon atau yang sekarang populer dengan one man, one tree. Earthday diadakan untuk mencegah akibat dari global warming yang semakin hari semakin parah dan melakukan langkah-langkah antisipatif agar tidak memperburuk keadaan di bumi. 
Global warming adalah pemanasan global yang terjadi karena suhu bumi yang terus meningkat. Peningkatan suhu bumi ini dapat disebabkan oleh banyak hal. Perilaku kecil kita mampu membuat bumi semakin panas. Misalnya, penggunaan CFC yang terdapat pada parfum dan penggunaan AC.
Saat ini, kerusakan di muka bumi sudah semakin parah. Bencana yang paling nyata adalah cuaca yang tidak menentu. Hasil panen para petani menurun karena cuaca yang berubah-ubah. Bahkan, kita tahu es di kutub mulai mencair. Berdasarkan www.detik.com, beberapa tahun lalu ditemukan bongkahan es di perairan Selandia Baru. Semakin banyak polusi udara yang berasal dari asap kendaraan dan pabrik juga bisa menyebabkan efek rumah kaca. Panas matahari yang masuk ke bumi tidak bisa meninggalkan permukaan bumi karena tertahan oleh polusi udara. Akibatnya, suhu dibumi menjadi semakin meningkat. Dan kita pasti tahu akibat terburuk dari suhu yang semakin panas. Es-es di kutub semakin lama akan mencair, dan dapat dipastikan benua Asia termasuk Indonesia akan tenggelam dan hilang karena naiknya permukaan laut. 
Global  warming juga dapat disebabkan oleh penebangan pohon secara liar. Penebangan pohon secara ilegal tanpa disertai dengan penanaman kembali akan membuat semakin panasnya suhu di bumi. Di lain pihak, penebangan pohon di daerah pegunungan dapat memicu terjadinya banjir di daerah sekitarnya. Menurut www.detik.com, banjir yang terjadi di Wasior, Papua beberapa tahun lalu merupakan banjir yang disebabkan oleh penebangan hutan tanpa reboisasi. Hal ini dibuktikan dengan gundulnya lahan Pegunungan Wasior. Jadi, jika banjir terjadi pada daerah tersebut, bukan suatu hal yang mengagetkan jika mengetahui kenyataan bahwa lahan di daerah tersebut telah gundul.
Sebagai generasi muda, kita tidak akan rela jika perbuatan kita yang merusak bumi. Maka dari itu, kita harus melakukan sesuatu untuk mencegah semakin parahnya keadaan bumi. Hal tersebut kita lakukan karena bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni manusia.
Mulai dari diri sendiri adalah hal yang pertama yang harus kita lakukan. Maksudnya, kita harus memiliki kesadaran terlebih dahulu akan pentingnya bumi bagi kehidupan kita. Keyakinan itu akan membuat kita semakin sadar bahwa kita merupakan satu kesatuan dengan bumi. Setelah kita menyadari, maka kita dapat melakukan kegiatan-kegiatan untuk bumi dengan ikhlas. Misalnya, reboisasi atau penanaman kembali hutan yang telah gundul. Reboisasi berguna untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia dengan menyerap polusi dan debu dari udara, membangun kembali habitat dan ekosistem alam, dan mencegah pemanasan global dengan menangkap karbon dioksida dari udara.
Langkah kedua adalah melakukan kegiatan pelawak. Pelawak adalah singkatan dari Planting atau menanam, Watering atau menyiram, dan Keeping atau merawat. Kegiatan tersebut harus dilakukan secara berurutan karena ketiga hal tersebut saling berikatan antara satu dengan yang lain. 
Planting atau menanam adalah hal pertama yang harus kita lakukan ketika kita melakukan reboisasi. Sebaiknya, kita memilih tanaman-tanaman produktif untuk kegiatan reboisasi tersebut. Maksud dari tanaman produktif disini adalah tanaman yang mampu memberikan nilai guna. Selain itu, kita juga harus memperhitungkan wilayah yang dijadikan tempat untuk menanam pohon tersebut.
Yang kedua adalah Watering atau menyiram. Ketika kita selesai menanam pohon bukan berarti kita lepas dari tanggung jawab. Kita masih harus menyiramnya. Menyiram secara teratur mampu membuat tanaman tumbuh dengan baik. 
Keeping atau merawat adalah hal ketiga yang harus kita lakukan. Yang dimaksud merawat adalah menjaga kehidupan tanaman yang kita tanam. Kita harus merawatnya dan menjaganya dengan ikhlas bukan hanya menanamnya dan menyiraminya saja. Tanaman yang ditanam dengan ikhlas akan berbeda hasilnya dengan tanaman yang ditanam secara acuh tak acuh.
Masihkah bumi terus kita sakiti? Jika bumi beberapa tahun kedepan akan menjadi lebih baik dari sekarang, maka yang akan diuntungkan adalah manusia sebagai penghuni bumi. Oleh sebab itu, sudah sepantasnya kita sebagai penduduk bumi menjaga dan merawat bumi. Tanpa sadar, kita mencemari bumi dengan penyalahgunaan dan penggunaan sumber daya alam secara berlebihan. Tetapi, sebagai individu yang bertanggung jawab, kita harus melakukan apa yang bisa kita lakukan dengan menerapkan reduce, reuse, dan recycle apa yang kita dapat.
Mungkin kita sebagai generasi muda mewarisi Bumi yang tercemar, tetapi kita bisa melakukan sesuatu untuk memastikan bahwa anak cucu kita bisa hidup di bumi yang bersih dan aman.

You Might Also Like

0 komentar

Fitria Nurrahmawati. Powered by Blogger.