Pelawak Penyelamat Bumi
Ada apa
dengan tanggal 22 April? Pertanyaan itu akan muncul di benak kita ketika ada
seseorang yang bertanya tentang tanggal tersebut. Mungkin sebagian dari kita
akan berpikir bahwa tidak ada yang istimewa dengan tanggal tersebut. Pendapat
itu salah. Pada hari itu, kita memperingati Earthday.
Biasanya, kita memperingatinya dengan cara mematikan lampu secara serentak
selama satu jam. Tidak hanya itu, sebagian orang memperingatinya dengan cara
mengadakan tanam seribu pohon atau yang sekarang populer dengan one man, one tree. Earthday diadakan untuk mencegah akibat dari global warming yang semakin hari semakin parah dan melakukan
langkah-langkah antisipatif agar tidak memperburuk keadaan di bumi.
Global warming adalah pemanasan
global yang terjadi karena suhu bumi yang terus meningkat. Peningkatan suhu
bumi ini dapat disebabkan oleh banyak hal. Perilaku kecil kita mampu membuat
bumi semakin panas. Misalnya, penggunaan CFC yang terdapat pada parfum dan
penggunaan AC.
Saat ini,
kerusakan di muka bumi sudah semakin parah. Bencana yang paling nyata adalah
cuaca yang tidak menentu. Hasil panen para petani menurun karena cuaca yang
berubah-ubah. Bahkan, kita tahu es di kutub mulai mencair. Berdasarkan www.detik.com, beberapa tahun lalu
ditemukan bongkahan es di perairan Selandia Baru. Semakin banyak polusi udara
yang berasal dari asap kendaraan dan pabrik juga bisa menyebabkan efek rumah
kaca. Panas matahari yang masuk ke bumi tidak bisa meninggalkan permukaan bumi
karena tertahan oleh polusi udara. Akibatnya, suhu dibumi menjadi semakin
meningkat. Dan kita pasti tahu akibat terburuk dari suhu yang semakin panas.
Es-es di kutub semakin lama akan mencair, dan dapat dipastikan benua Asia
termasuk Indonesia akan tenggelam dan hilang karena naiknya permukaan laut.
Global
warming juga dapat disebabkan oleh penebangan pohon secara liar. Penebangan
pohon secara ilegal tanpa disertai dengan penanaman kembali akan membuat
semakin panasnya suhu di bumi. Di lain pihak, penebangan pohon di daerah
pegunungan dapat memicu terjadinya banjir di daerah sekitarnya. Menurut www.detik.com, banjir yang terjadi di
Wasior, Papua beberapa tahun lalu merupakan banjir yang disebabkan oleh
penebangan hutan tanpa reboisasi. Hal ini dibuktikan dengan gundulnya lahan Pegunungan
Wasior. Jadi, jika banjir terjadi pada daerah tersebut, bukan suatu hal yang
mengagetkan jika mengetahui kenyataan bahwa lahan di daerah tersebut telah
gundul.
Sebagai
generasi muda, kita tidak akan rela jika perbuatan kita yang merusak bumi. Maka
dari itu, kita harus melakukan sesuatu untuk mencegah semakin parahnya keadaan
bumi. Hal tersebut kita lakukan karena bumi merupakan satu-satunya planet yang
dapat dihuni manusia.
Mulai dari
diri sendiri adalah hal yang pertama yang harus kita lakukan. Maksudnya, kita
harus memiliki kesadaran terlebih dahulu akan pentingnya bumi bagi kehidupan
kita. Keyakinan itu akan membuat kita semakin sadar bahwa kita merupakan satu
kesatuan dengan bumi. Setelah kita menyadari, maka kita dapat melakukan
kegiatan-kegiatan untuk bumi dengan ikhlas. Misalnya, reboisasi atau penanaman
kembali hutan yang telah gundul.
Reboisasi berguna untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia dengan menyerap
polusi dan debu dari
udara, membangun kembali habitat dan ekosistem alam, dan mencegah pemanasan global dengan menangkap karbon dioksida dari udara.
Langkah
kedua adalah melakukan kegiatan pelawak. Pelawak adalah singkatan dari Planting atau menanam, Watering atau menyiram, dan Keeping atau merawat. Kegiatan tersebut
harus dilakukan secara berurutan karena ketiga hal tersebut saling berikatan
antara satu dengan yang lain.
Planting atau menanam adalah
hal pertama yang harus kita lakukan ketika kita melakukan reboisasi. Sebaiknya,
kita memilih tanaman-tanaman produktif untuk kegiatan reboisasi tersebut.
Maksud dari tanaman produktif disini adalah tanaman yang mampu memberikan nilai
guna. Selain itu, kita juga harus memperhitungkan wilayah yang dijadikan tempat
untuk menanam pohon tersebut.
Yang kedua
adalah Watering atau menyiram. Ketika
kita selesai menanam pohon bukan berarti kita lepas dari tanggung jawab. Kita
masih harus menyiramnya. Menyiram secara teratur mampu membuat tanaman tumbuh
dengan baik.
Keeping atau merawat
adalah hal ketiga yang harus kita lakukan. Yang dimaksud merawat adalah menjaga
kehidupan tanaman yang kita tanam. Kita harus merawatnya dan menjaganya dengan
ikhlas bukan hanya menanamnya dan menyiraminya saja. Tanaman yang ditanam
dengan ikhlas akan berbeda hasilnya dengan tanaman yang ditanam secara acuh tak
acuh.
Masihkah bumi
terus kita sakiti? Jika bumi beberapa tahun kedepan akan menjadi lebih baik
dari sekarang, maka yang akan diuntungkan adalah manusia sebagai penghuni bumi.
Oleh sebab itu, sudah sepantasnya kita sebagai penduduk bumi menjaga dan merawat
bumi. Tanpa sadar, kita mencemari bumi dengan penyalahgunaan dan penggunaan
sumber daya alam secara berlebihan. Tetapi, sebagai individu yang bertanggung
jawab, kita harus melakukan apa yang bisa kita lakukan dengan menerapkan reduce, reuse, dan recycle apa yang kita dapat.
Mungkin
kita sebagai generasi muda mewarisi Bumi yang tercemar, tetapi kita bisa
melakukan sesuatu untuk memastikan bahwa anak cucu kita bisa hidup di bumi yang
bersih dan aman.
0 komentar